Chinese Idiom Story – Ban Men Nong Fu

Chinese Idiom Story Ban Men Nong Fu

If you play with an axe in front of Lu Ban’s door, you are simply humiliating yourself.”

Simplified Chinese

《采石江边》

采石江边一堆土,李白之名高千古;

来来往往一首诗,鲁班门前弄大斧。

这是明朝文人写的一首诗。他叫梅之涣。那时候,梅之涣到唐代诗人李白的墓地去游览。然后发现四周的墙壁上,全都是游人的垃圾诗。李白是举世闻名的唐代诗人,死后名垂千古,怎么可能要和那些游人相比呢?所以他也拿起笔来,写上面的一首诗,讥讽那些附庸风雅的游人。

那鲁班是谁呢?鲁班是春秋时期鲁国的木匠。他的木工手艺高超,被木工行业的人称为祖师。我们可以说,想和鲁班相比的木匠就是不自量力。

但还是会有无知的木匠。他自称自己的木工手艺无人能及。有一天,他走到一座大红门的房子前,挥挥着自己的斧子,说:「我用这把斧子就能做出漂亮的东西来。」

这时,过路人听到木匠说出的话。那个人就过来问木匠:「你觉得,你旁边的两扇大红门做得怎么样?」

木匠看了一下那扇红门,说:「我不是在吹牛,但我做的门一定会比这扇门好。」

过路人回答说:「那很好!我的屋子正好也要换新的红门。你能做出和这两扇一样好的红门,我就会买你的门!」

「那很好啊!正好我还没接受新的工作。给我两个礼拜,我就会做出超出你想象的红门!」木匠回到家里,开工了。

可是他做来做去,还是觉得自己做的门没有那两扇大红门好。总是觉得自己的门拿不出手。

快到了两个礼拜,过路人到木匠的家,想要看看大红门做得怎样。当时,木匠只好和过路人说实话:「对不起,这扇大红门实在太难了,我做不出。」

过路人哈哈笑,说:「那可当然呀!我今天来到你家,不是因为要看我的大红门。我知道你不会做出像那两扇一样的大红门。」

木匠很好奇,问:「我自愧不如。请问,那个木匠是谁啊?能做出这么漂亮的大红门,他可真比我厉害多了!」

过路人回答:「那是鲁班的家!那两扇大红门是他亲手做的,所以一定会比你做的好。你在鲁班门前弄斧子,就是侮辱自己。」

木匠听后,很不好意思的说:「我真是在班门弄斧。惭愧惭愧!」从此以后,他就开始认真学习木工手艺了。

目前,人用「班门弄斧」这个成语来讥讽那些「不自量力地在专家面前卖弄本领」的人。有时候,这个成语也能用来表示自谦。

怎么用「班门弄斧」这个成语呢?

造句例子(讥讽的意思):

1) 你在教练面前谈怎么健身,是不是在班门弄斧?

2) 他爸爸是专业玩家,你和他相比,就是班门弄斧。

造句例子(自谦的意思)

1) 在您面前,我怎么敢班门弄斧呢?

2) 在各位领导们面前讲经验,实在是班门弄斧。

Traditional Chinese

Fu

《採石江邊》

採石江邊一堆土,李白之名高千古;

來來往往一首詩,魯班門前弄大斧。

這是明朝文人寫的一首詩。他叫梅之渙。那時候,梅之渙到唐代詩人李白的墓地去遊覽。然後發現四周的牆壁上,全都是遊人的垃圾詩。李白是舉世聞名的唐代詩人,死後名垂千古,怎麼可能要和那些遊人相比呢?所以他也拿起筆來,寫上面的一首詩,譏諷那些附庸風雅的遊人。

那魯班是誰呢?魯班是春秋時期魯國的木匠。他的木工手藝高超,被木工行業的人稱為祖師。我們可以說,想和魯班相比的木匠就是不自量力。

但還是會有無知的木匠。他自稱自己的木工手藝無人能及。有一天,他走到一座大紅門的房子前,揮揮著自己的斧子,說:「我用這把斧子就能做出漂亮的東西來。」

這時,過路人聽到木匠說出的話。那個人就過來問木匠:「你覺得,你旁邊的兩扇大紅門做得怎麼樣?」

木匠看了一下那扇紅門,說:「我不是在吹牛,但我做的門一定會比這扇門好。」

過路人回答說:「那很好!我的屋子正好也要換新的紅門。你能做出和這兩扇一樣好的紅門,我就會買你的門!」

「那很好啊!正好我還沒接受新的工作。給我兩個禮拜,我就會做出超出你想像的紅門!」木匠回到家裡,開工了。

可是他做來做去,還是覺得自己做的門沒有那兩扇大紅門好。總是覺得自己的門拿不出手。

快到了兩個禮拜,過路人到木匠的家,想要看看大紅門做得怎樣。當時,木匠只好和過路人說實話:「對不起,這扇大紅門實在太難了,我做不出。」

過路人哈哈笑,說:「那可當然呀!我今天來到你家,不是因為要看我的大紅門。我知道你不會做出像那兩扇一樣的大紅門。」

木匠很好奇,問:「我自愧不如。請問,那個木匠是誰啊?能做出這麼漂亮的大紅門,他可真比我厲害多了!」

過路人回答:「那是魯班的家!那兩扇大紅門是他親手做的,所以一定會比你做的好。你在魯班門前弄斧子,就是侮辱自己。」

木匠聽後,很不好意思的說:「我真是在班門弄斧。慚愧慚愧!」從此以後,他就開始認真學習木工手藝了。

目前,人用「班門弄斧」這個成語來譏諷那些「不自量力地在專家面前賣弄本領」的人。有時候,這個成語也能用來表示自謙。

怎麼用「班門弄斧」這個成語呢?

造句例子(譏諷的意思):

1) 你在教練面前談怎麼健身,是不是在班門弄斧?

2) 他爸爸是專業玩家,你和他相比,就是班門弄斧。

造句例子(自謙的意思)

1) 在您面前,我怎麼敢班門弄斧呢?

2) 在各位領導們面前講經驗,實在是班門弄斧。

English Translation

By the Caishiji River

A pile of soil by the Caishiji River, Li Bai’s name is eternal;

Poems came and went, like playing with axes in front of Lu Ban’s door

This is a poem written by a Ming Dynasty intellectual. His name was Mei Zhihuan. At that time, Mei Zhihuan visited the grave of Tang Dynasty poet Li Bai. Then he found that the surrounding walls were full of tourists’ garbage poems. Li Bai is a world-renowned poet of the Tang Dynasty, and his name has been known through the ages, how can he be compared with those visitors? So he also picked up his brush and wrote the above poem, mocking those pretentious poser tourists.

Who was Lu Ban then? Lu Ban was a carpenter in the Lu Country during the Spring and Autumn Period. His woodworking skills were superb, and people in the woodworking industry were calling him “the founder”. We can say that any carpenter who wants to compare himself with Lu Ban is simply overestimating himself.

But there would still be an ignorant carpenter. He claimed that his woodworking skills were unmatched. One day, he walked to a house with a big red door, waving his axe, saying: “I can make beautiful things with this axe.”

At that moment, a passerby heard what the carpenter said. The man came over and asked the carpenter, “What do you think of the two red doors next to you?”

The carpenter took a quick look at the red door and said, “I’m not bragging, but the door I made will definitely be better than this one.”

The passerby replied, “That’s great! My house also happens to need a new red door. If you can make a red door as good as these two, I will buy your door!”

“That’s great! It just happens that I haven’t accepted any new job yet. Give me two weeks and I will make a red door beyond your imagination!” The carpenter returned home and started working.

However, he kept working and working, and still felt that the door he made wasn’t as good as those two big red doors. He always felt like his doors were not good enough.

Almost two weeks later, the passerby went to the carpenter’s house and wanted to see his big red door. At that time, the carpenter had no choice but to tell the passerby the truth: “I am sorry, this big red door is too difficult, I can’t do it.”

The passerby laughed and said, “Of course! I came to your house today, not because I wanted to see my big red door. I know you can’t make a big red door as good as those two.”

The carpenter was curious and asked, “I’m ashamed. May I ask, who is that carpenter? He can make such a beautiful red door so much better than me!”

The passerby replied, “That’s Lu Ban’s home! The two big red doors were made by himself, so those doors must be better than yours. If you play with an axe in front of Lu Ban’s door, you are humiliating yourself.”

After hearing this, the carpenter was embarrassed and said, “I was really Ban Men Nong Fu (playing an axe in front of Lu Ban’s door). It’s so embarrassing!” From then on, he began to study woodworking skills seriously.

At present, people use the idiom “Ban Men Nong Fu (playing with an axe in front of Lu Ban’s door)” to ridicule those who “overestimate themselves and then show off their inferior skills in front of experts.” Sometimes, this idiom can also be used to express modesty.

How do you use the idiom “Ban Men Nong Fu”?

Example sentences (“ridiculing” meaning):

1) You talk about how to work out in front of the coach, are you “playing with an axe in front of Lu Ban’s door”?

2) His dad is a professional gamer. Compared with him, you are just “playing an axe in front of Lu Ban’s door” (you are far too inferior to him).

Sentence example (“self-modesty” meaning):

1) How do I dare “to play an axe” in front of you? (How do I dare showing off my inferior skill to you)?

2) Talking about experiences in front of leaders, is really like “playing with an axe in front of Lu Ban’s door”.

Indonesia Translation

“Di Tepi Sungai Caishiji”

Setumpuk tanah di tepi Sungai Caishiji, nama Li Bai adalah abadi;

Puisi datang dan pergi, bagaikan bermain kapak di depan pintu Lu Ban

Ini adalah puisi yang ditulis oleh seorang intelektual di zaman Dinasti Ming. Namanya adalah Mei Zhihuan. Pada saat itu, Mei Zhihuan mengunjungi makam penyair Dinasti Tang, Li Bai. Kemudian dia menemukan bahwa tembok di sekitarnya penuh dengan puisi sampah yang ditulis oleh para pengunjung. Li Bai adalah seorang penyair Dinasti Tang yang terkenal di dunia, dan namanya telah dikenal selama berabad-abad, bagaimana dia bisa dibandingkan dengan para pengunjung itu? Jadi dia juga mengambil kuasnya dan menulis puisi di atas, untuk mengejek para turis yang sok itu.

Lalu siapakah Lu Ban? Lu Ban adalah seorang tukang kayu di Negara Lu pada saat Periode Musim Semi dan Musim Gugur. Keahliannya dalam pertukangan kayu sangat luar biasa, dan orang-orang di industri pertukangan memanggilnya “sang pendiri”. Dapat dikatakan bahwa setiap tukang kayu yang ingin membandingkan dirinya dengan Lu Ban hanya melebih-lebihkan dirinya sendiri.

Tapi masih saja ada tukang kayu yang tidak tahu akan hal itu. Dia mengklaim bahwa keterampilan kayunya tidak tertandingi. Suatu hari, dia berjalan ke sebuah rumah yang memiliki pintu merah besar, melambaikan kapaknya, dan berkata, “Aku bisa membuat benda-benda indah dengan kapak ini.”

Pada saat itu, seorang pejalan kaki mendengar apa yang dikatakan tukang kayu itu. Pria itu datang dan bertanya kepada tukang kayu, “Bagaimana pendapatmu tentang dua pintu merah di sebelahmu?”

Si tukang kayu memandang sekilas ke pintu merah itu dan berkata, “Aku tidak membual, tapi pintu yang kubuat pasti akan lebih baik daripada pintu ini.”

Pejalan kaki itu menjawab, “Baguslah! Rumah saya juga kebetulan sedang membutuhkan pintu merah baru. Jika kamu bisa membuat pintu merah sebagus dua pintu merah ini, saya akan membeli pintumu!”

“Baguslah! Kebetulan aku belum menerima pekerjaan baru. Beri aku dua minggu dan aku akan membuat pintu merah yang melewati imajinasimu!” Tukang kayu itu pun kembali ke rumah dan mulai bekerja.

Akan tetapi, dia terus bekerja dan bekerja, dan masih merasa bahwa pintu yang dia buat tidak sebagus dua pintu merah besar itu. Dia selalu merasa bahwa pintunya tidak cukup baik.

Hampir dua minggu kemudian, pejalan kaki pun pergi ke rumah tukang kayu dan ingin melihat pintu merah besarnya. Pada saat itu, si tukang kayu tidak punya pilihan selain mengatakan yang sebenarnya kepada pejalan kaki: “Maaf, pintu merah besar ini terlalu sulit, aku tidak bisa melakukannya.”

Pejalan kaki itu tertawa dan berkata, “Tentu saja! Saya datang ke rumahmu hari ini, bukan karena saya ingin melihat pintu merah besar saya. Saya tahu kamu tidak akan bisa membuat pintu merah besar sebaik pintu itu.”

Tukang kayu itu penasaran dan bertanya, “Aku merasa malu. Bolehkah aku bertanya, siapa tukang kayu itu? Dia bisa membuat pintu merah yang begitu indah jauh lebih baik daripada aku! ”

Pejalan kaki itu menjawab, “Itu rumah Lu Ban! Dua pintu merah besar itu dibuat sendiri olehnya, jadi pintu itu pasti lebih baik dari milikmu. Kamu bermain kapak di depan pintu rumah Lu Ban, sama saja dengan mempermalukan diri sendiri.”

Setelah mendengar ini, si tukang kayu merasa tidak enak hati dan berkata, “Saya benar-benar Ban Men Nong Fu (memainkan kapak di depan pintu Lu Ban). Sungguh memalukan!” Sejak saat itu, ia mulai mempelajari keterampilan pertukangan kayu dengan serius.

Saat ini, orang menggunakan ungkapan “Ban Men Nong Fu (bermain dengan kapak di depan pintu Lu Ban)” untuk mengolok-olok mereka yang “melebih-lebihkan diri mereka sendiri dan kemudian memamerkan keterampilan inferior mereka di depan para ahli.” Terkadang, ungkapan ini juga bisa digunakan untuk mengekspresikan kerendahan hati.

Bagaimana Anda menggunakan chengyu “Ban Men Nong Fu”?

Contoh kalimat (arti “mengolok”):

1) Kamu berbicara tentang cara berolahraga di depan instruktur, apakah kamu sedang “bermain kapak di depan pintu Lu Ban”?

2) Ayahnya adalah seorang gamer profesional. Dibandingkan dengannya, kamu hanya “bermain kapak di depan pintu Lu Ban” (kemampuanmu jauh lebih rendah darinya).

Contoh kalimat (arti “merendah diri”):

1) Bagaimana saya berani “memainkan kapak” di depanmu? (Bagaimana saya berani memamerkan keterampilan inferior saya kepadamu)?

2) Berbicara tentang pengalaman di depan para pemimpin, benar-benar seperti “bermain kapak di depan pintu Lu Ban”.

Photo source here.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top