The Village of the Dolls: Nagoro, A Deserted Village Where Dolls Replace People

The Village of the Dolls: Nagoro, A Deserted Village Where Dolls Replace People

Deep inside Japan, there is a small village with a population of 27 people …with an addition of more than 300 “people”.

[otw_shortcode_tabslayout tabs=”2″ tab_1_title=”Simplified Chinese” tab_1_content=”

在日本的深处,有一个小村子。村子里只有27个人。但是除了他们以外,村子也还有300多个「人」住在里面。

日本西部的小村子,叫Nagoro,最近变成了「布娃娃村」。这是因为村子里有300多真人大小的布娃娃,比人口多了九倍。

当日本一位叫Ayano Tsukimi的女艺术家16年前回去她家乡Nagoro的时候,她发现很多人已经离开了这小村。 Nagoro只是一个小村子,离哪里也很远,所以很多年轻人人搬去大城市找更好的工作。老人呢?他们一个个离世。

她看了Nagoro村子的人口越来越少,就想到了一个怪异的想法:手工制作布娃娃来「增加人气。」现在,她已经制作了300多个真人大小的布娃娃。她把「这些人」散落在学校里,农场里,大街上,长凳上,房屋外,在哪里都有,都是为了引起人们的关注。

「人们渐渐离开了…现在很孤单,」她说。

每个布娃娃都代表村子里的居民。有些娃娃是从她对一些人的记忆来制作的:有的是已经离世的老人,有的是已经搬走的朋友。不过,她承认并不是每个人会喜欢,因为这些真人大小的布娃娃可能给人带来一种恐怖的感觉。

你想去那边过夜吗?

” tab_2_title=”Traditional Chinese” tab_2_content=”

在日本的深處,有一個小村子。村子裡只有27個人。但是除了他們以外,村子也還有300多個「人」住在裡面。

日本西部的小村子,叫Nagoro,最近變成了「布娃娃村」。這是因爲村子裡有300多真人大小的布娃娃,比人口多了九倍。

當日本一位叫Ayano Tsukimi的女藝術家16年前回去她家鄉Nagoro的時候,她發現很多人已經離開了這小村。Nagoro只是一個小村子,離哪裡也很遠,所以很多年輕人人搬去大城市找更好的工作。老人呢?他們一個個離世。

她看了Nagoro村子的人口越來越少,就想到了一個怪異的想法:手工製作布娃娃來「增加人氣。」現在,她已經製作了300多個真人大小的布娃娃。她把「這些人」散落在學校裡,農場裡,大街上,長凳上,房屋外,在哪裡都有,都是爲了引起人們的關注。

「人們漸漸離開了…現在很孤單,」她說。

每個布娃娃都代表村子裡的居民。有些娃娃是從她對一些人的記憶來製作的:有的是已經離世的老人,有的是已經搬走的朋友。不過,她承認並不是每個人會喜歡,因爲這些真人大小的布娃娃可能給人帶來一種恐怖的感覺。

你想去那邊過夜嗎?

“][/otw_shortcode_tabslayout]

 

[otw_shortcode_tabslayout tabs=”2″ tab_1_title=”English translation” tab_1_content=”

Deep inside Japan, there is a small village. There are only 27 people in the village. But in addition to them, there are still more than 300 「people」 living there.

The small village in western Japan, called Nagoro, has recently become 「the village of the dolls.」 This is because there are more than 300 life-size rag dolls in the village, which is nine times more than the human population.

When a Japanese female artist named Ayano Tsukimi returned to her hometown of Nagoro 16 years ago, she found that many people had left the village. Nagoro is just a small village, and it is far away from everywhere, therefore many young people moved to big cities to find better jobs. What about the elderly? They passed away one by one.

When she saw the population of Nagaro village decreasing more and more, and thought of a weird idea: hand-make rag dolls to 「make the village more lively.」 Now, she has made more than 300 life-size rag dolls. She scattered 「these people」 in the school, on the farm, on the street, on the bench, outside the house, everywhere, to attract people’s attention.

「People are leaving (this village)…and it is quite lonely here,」 she said.

Each rag doll represents a resident of the village. Some of the rag dolls are made from her memories of some people: some are old people who had passed away, some are friends who had moved away. However, she admits that not everyone will like it, because these life-size rag dolls may give people a sense of horror.

Do you want to spend a night there?

” tab_2_title=”Indonesian translation” tab_2_content=”

Di pedalaman Jepang, ada sebuah desa kecil. Hanya ada 27 orang di desa. Namun selain mereka, masih ada lebih dari 300 「manusia」 yang tinggal di sana.

Sebuah desa kecil di Jepang barat, yang disebut Nagoro, baru-baru ini menjadi 「desa boneka.」 Ini karena ada lebih dari 300 boneka kain seukuran manusia di desa tersebut, sembilan kali lebih banyak dari populasi manusianya.

Ketika seorang seniman wanita Jepang bernama Ayano Tsukimi kembali ke kampung halamannya di Nagoro 16 tahun yang lalu, ia menemukan bahwa banyak orang telah meninggalkan desa. Nagoro hanyalah sebuah desa kecil, yang jauh dari mana-mana, oleh karena itu banyak anak muda pindah ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Bagaimana dengan orang tua? Mereka meninggal satu per satu.

Ketika dia melihat populasi desa Nagoro semakin berkurang, dia memikirkan ide aneh: membuat boneka kain untuk 「membuat desa lebih hidup.」 Sekarang, dia telah membuat lebih dari 300 boneka kain seukuran manusia. Dia menyebarkan “manusia-manusia ini” di sekolah, di pertanian, di jalan, di bangku, di luar rumah, di mana-mana, untuk menarik perhatian orang.

「Orang-orang telah meninggalkan (desa ini) … dan sangat sepi di sini,」 katanya.

Setiap boneka kain mewakili penduduk desa. Beberapa boneka kain dibuat dari ingatannya tentang beberapa orang: beberapa adalah orang tua yang telah meninggal, beberapa adalah teman yang telah pindah. Namun, dia mengakui bahwa tidak semua orang akan menyukainya, karena boneka-boneka kain seukuran ini dapat memberi orang perasaan horor.

Apakah Anda ingin bermalam di sana?

“][/otw_shortcode_tabslayout]


Photo source here

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top