The Outrage of the Chinese over the Death of the Coronavirus Whistleblower

The Outrage of the Chinese over the Death of the Coronavirus Whistleblower

“Wuhan government owes Dr. Li Wenliang an apology”

Simplified Chinese

2020年2月6日晚上,最早公开疫情的吹哨人李文亮去世。中国网民愤怒,谩骂官员和媒体。他们的愤怒并不是没有原因的。

李文亮是武汉市中心医院的眼科医生。他是2019年新型冠状病毒疫情的八个最初吹哨人之一,而在2020年1月3日因“在互联网上发布不实言论”被武汉警察提出警示和训诫。

2019年12月30日,李文亮仍然在医院上班。下午,他看到有一份病人的检测报告显示检出高置信度非典病毒,于是他在微信同学群中发了关于华南海鲜市场确诊7例非典的信息,一张检测报告,一张患者肺部CT图。他还解释了一下什么是冠状病毒。

他发给微信群里的资料,引起了公民的注意。 2020年1月3日,李文亮被警察要求签署训诫书,被提出严厉告诫:「如果你固执己见,不思悔改,继续进行违法活动,你将会受到法律的制裁!」他继续正常工作,而在1月31日上传了训诫书,也公开他被警察告诫的经过。这引起了轩然大波。

2020年1月8日,李文亮患了冠状病毒。那天他接待了82岁患有青光眼的女性患者,而这位患者隔天开始发烧。 1月10日,李文亮开始咳嗽。 1月12日接受隔离治疗。期间,李文亮多次接受检查。

2月1日李文亮确诊得了新型冠状病毒肺炎。除了李文亮以外,他的父母和同事也得了新型冠状病毒肺炎。虽然患有新型冠状病毒的年轻人比较少,但是据浙江主任医生的话,那个青光眼患者是华南海鲜市场的工作人员,身体里已具有很高的病毒载量,导致李文亮受到直接感染。

2月5日,李文亮的病情开始恶化。隔天,他告诉朋友胸闷,喘不过气,血样含量只有85。2月7日,武汉市中心医院官方宣布:「李文亮于2点58分去世。」

李文亮的过世引起了众怒和哀悼。李文亮作为公民的道德良知却受到官方的告诫。有网民在微博上批评政府对言论的管制,对新闻的封锁,以及早期对疫情的不重视。

微博上出现了「武汉政府欠李文亮医生一个道歉」和「我们要求言论自由」的呼声。虽然这两个呼声目前都「没了」,这显出了已经许多年没有在中文互联网上的大行其道。

「为众人抱薪者,不可使其冻毙于风雪」- 慕容雪村-

Traditional Chinese

2020年2月6日晚上,最早公開疫情的吹哨人李文亮去世。中國網民憤怒,謾罵官員和媒體。他們的憤怒並不是沒有原因的。

李文亮是武漢市中心醫院的眼科醫生。他是2019年新型冠狀病毒疫情的八個最初吹哨人之一,而在2020年1月3日因“在互聯網上發布不實言論”被武漢警察提出警示和訓誡。

2019年12月30日,李文亮仍然在醫院上班。下午,他看到有一份病人的檢測報告顯示檢出高置信度非典病毒,於是他在微信同學群中發了關於華南海鮮市場確診7例非典的信息,一張檢測報告,一張患者肺部CT圖。他還解釋了一下什麼是冠狀病毒。

他發給微信群裡的資料,引起了公民的注意。 2020年1月3日,李文亮被警察要求籤署訓誡書,被提出嚴厲告誡:「如果你固執己見,不思悔改,繼續進行違法活動,你將會受到法律的製裁!」他繼續正常工作,而在1月31日上傳了訓誡書,也公開他被警察告誡的經過。這引起了軒然大波。

2020年1月8日,李文亮患了冠狀病毒。那天他接待了82歲患有青光眼的女性患者,而這位患者隔天開始發燒。 1月10日,李文亮開始咳嗽。 1月12日接受隔離治療。期間,李文亮多次接受檢查。

2月1日李文亮確診得了新型冠狀病毒肺炎。除了李文亮以外,他的父母和同事也得了新型冠狀病毒肺炎。雖然患有新型冠狀病毒的年輕人比較少,但是據浙江主任醫生的話,那個青光眼患者是華南海鮮市場的工作人員,身體裡已具有很高的病毒載量,導致李文亮受到直接感染。

2月5日,李文亮的病情開始惡化。隔天,他告訴朋友胸悶,喘不過氣,血樣含量只有85。2月7日,武漢市中心醫院官方宣布:「李文亮於2點58分去世。」

李文亮的過世引起了眾怒和哀悼。李文亮作為公民的道德良知卻受到官方的告誡。有網民在微博上批評政府對言論的管制,對新聞的封鎖,以及早期對疫情的不重視。

微博上出現了「武漢政府欠李文亮醫生一個道歉」和「我們要求言論自由」的呼聲。雖然這兩個呼聲目前都「沒了」,這顯出了已經許多年沒有在中文互聯網上的大行其道。

「為眾人抱薪者,不可使其凍斃於風雪」- 慕容雪村-

English Translation

On the evening of February 6, 2020, the earliest [COVID-19] whistleblower, Li Wenliang, died. Chinese netizens were angry, scolding the officials and the media. Their anger was not without reason.

Li Wenliang was an ophthalmologist at the Wuhan Central Hospital. He was one of the eight earliest whistleblowers of the novel coronavirus outbreak in 2019, but was warned and admonished by Wuhan police on January 3, 2020, for “posting false comments on the Internet”.

On December 30, 2019, Li Wenliang was still working in the hospital. In the afternoon, he saw a patient’s test report showing a high-confidence level of SARS virus, so he shared the information of about 7 confirmed cases of SARS (the novel coronavirus still had no name at that time) in the Huanan Seafood Market, one test report, and one patient’s lung CT image to the WeChat classmate group. He also explained what a coronavirus is.

The data he sent to the WeChat group caught the citizens’ attention. On January 3, 2020, Li Wenliang was asked by the police to sign an admonition letter, and was sternly warned: “If you are stubborn, not thinking about repentance, and continue to engage in illegal activities, you will be punished by the law!” On January 31, he uploaded the admonition letter and also published how he had been warned by the police. This caused an uproar.

On January 8, 2020, Li Wenliang contracted the coronavirus. He received an 82-year-old female patient with glaucoma that day, and the patient started having a fever on the next day. On January 10, Li Wenliang started to cough, and he received isolation treatment on January 12. During this period, Li Wenliang was examined several times.

On February 1, Li Wenliang was diagnosed with novel coronavirus pneumonia. In addition to Li Wenliang, his parents and colleagues also contracted the novel coronavirus pneumonia. Although there are relatively few young people contracting the novel coronavirus, according to the chief doctor in Zhejiang, the glaucoma patient was a staff member of the Huanan Seafood Market and already had a high viral load in his body, which caused Li Wenliang to be directly infected.

On February 5, Li Wenliang’s condition began to worsen. The next day, he told his friend that he felt a tightness on his chest, an inability to breathe easily, and had a blood oxygen level of only 85. On February 7, Wuhan Central Hospital officially announced: “Li Wenliang died at 2:58 a.m.”

Li Wenliang’s death caused public anger and mourning. Li Wenliang’s moral conscience as a citizen was admonished by the officials. Some netizens on Weibo criticized the government for the control over speech, the blockade of news, and the early disregard on the epidemic.

On Weibo, there were voices for “Wuhan government owes Dr. Li Wenliang an apology” and “We demand freedom of speech”. Although these two voices are now “gone”, this has shown a big movement that has not been seen on the Chinese Internet for many years.

“We cannot let the one who holds the firewood for the people, to freeze in the wind and snow” -Murong Xuecun-

Indonesia Translation

Pada malam 6 Februari 2020, pelapor COVID-19 yang paling awal, Li Wenliang, meninggal. Netizen China marah, memaki pejabat dan media. Kemarahan mereka bukannya tanpa alasan.

Li Wenliang adalah dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Dia adalah salah satu dari delapan whistleblower (pelapor) paling awal dari wabah COVID-19, akan tetapi malah diperingatkan dan ditegur oleh polisi Wuhan pada 3 Januari 2020, karena “membuat komentar palsu di Internet”.

Pada 30 Desember 2019, Li Wenliang masih bekerja di rumah sakit. Pada sore hari, ia melihat laporan tes pasien yang menunjukkan tingkat kepastian (confidence-level) yang tinggi terhadap virus SARS, jadi ia membagikan informasi tentang 7 kasus SARS (virus COVID-19 masih belum memiliki nama pada saat itu) yang terkonfirmasi di Pasar Makanan Laut Huanan, satu laporan tes, dan satu gambar CT-scan paru-paru pasien ke grup teman sekelas di WeChat. Dia juga menjelaskan apa itu virus korona.

Data yang dia kirim ke grup WeChat menarik perhatian warga. Pada tanggal 3 Januari 2020, Li Wenliang diminta oleh polisi untuk menandatangani surat peringatan, dan dengan tegas diperingati: “Jika Anda keras kepala, tidak berpikir untuk memperbaiki kesalahan, dan terus melakukan kegiatan yang melawan hukum, maka Anda akan mendapat ganjaran hukum!” Pada 31 Januari, dia mengunggah surat peringatan dan juga mempublikasi pengalaman dia diperingati oleh kepolisian. Hal ini menyebabkan sensasi besar.

Pada 8 Januari 2020, Li Wenliang terkena virus corona. Pada hari itu dia menerima pasien wanita 82 tahun yang memiliki penyakit glaukoma, dan pasien tersebut mulai mengalami demam pada hari berikutnya. Pada 10 Januari, Li Wenliang mulai batuk, dan ia menerima perawatan isolasi pada 12 Januari. Selama periode ini, Li Wenliang diperiksa beberapa kali.

Pada 1 Februari, Li Wenliang didiagnosis terkena penyakit COVID-19. Selain Li Wenliang, orang tua dan rekan-rekannya juga terkena penyakit COVID-19. Meskipun hanya relatif sedikit orang muda yang tertular virus penyakit COVID-19, menurut ketua dokter di Zhejiang, pasien glaukoma tersebut adalah seorang pekerja di Pasar Makanan Laut Huanan dan sudah memiliki jumlah virus yang banyak di tubuhnya, dan ini menyebabkan Li Wenliang langsung terinfeksi.

Pada tanggal 5 Februari, kondisi Li Wenliang memburuk. Di hari berikutnya, dia memberi tahu temannya bahwa dia merasakan sesak di dadanya, tidak mampu bernapas dengan mudah, dan hanya memiliki kadar oksigen darah 85. Pada 7 Februari, Rumah Sakit Pusat Wuhan secara resmi mengumumkan: “Li Wenliang meninggal pada pukul 2: 58 pagi”

Kematian Li Wenliang menyebabkan kemarahan dan duka publik. Nurani moral Li Wenliang sebagai warga negara, malah mendapatkan peringatan dari aparat negara . Beberapa netizen di Weibo mengkritik pemerintah atas  kontrol terhadap pendapat, blokade terhadap berita, dan pengabaian awal terhadap epidemi.

Di Weibo, ada yang menyuarakan “pemerintah Wuhan berutang maaf Dr. Li Wenliang” dan “kami menuntut kebebasan berbicara”. Meskipun dua suara ini sekarang “sudah tidak ada”, ini telah menunjukkan gerakan besar yang belum terlihat di internet Tiongkok selama beberapa tahun belakangan.

“Kita tidak boleh membiarkan orang yang memegang kayu bakar untuk semua orang, beku oleh angin dan salju” -Murong Xuecun-

Photo source here.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top